Di balik anak yang sehat dan ceria, ada orang tua yang memberikan asupan makan sesuai kebutuhannya. Jika sebelumnya dikenal konsep makan “4 sehat 5 sempurna” untuk melengkapi kebutuhan gizi anak, kini orang tua bisa mengikuti pedoman makan “ISI PIRINGKU”. Panduan isi piringku adalah bagian dari Pedoman Gizi Seimbang (PGS) yang dikampanyekan Kementrian Kesehatan sejak 2017. Berbeda dengan empat sehat sempurna, salah satu keistimewaan konsep gizi Isi Piringku adalah setiap usia memiliki kebutuhan gizinya sendiri. Baduta (bawah dua tahun) dan balita (bawah lima tahun) memiliki kebutuhan nutrisi berbeda untuk tumbuh optimal.
Jadi selain kandungannya, bunda juga harus memperhatikan komposisi gizi anak di setiap sajian, termasuk keseimbangan makronutrisi dan mikronutrisi. Jadi makan tidak hanya asal kenyang, tapi juga ada zat-zat gizi yang harus dipenuhi ketika menaruhnya di dalam piring. Hal ini menjadi sangat penting untuk anak karena kita tahu pada periode 1-5 tahun adalah periode emas dan krusial untuk pertumbuhan otak si kecil
Aturan pembagian makanan dalam ‘Isi Piringku’ Baduta (1-2 tahun):
Ada sejumlah aturan pemberian makan untuk anak usia 12-24 bulan, yaitu:
1. 35% makanan pokok (sumber karbohidrat)
Nasi putih dapat diberikan sekitar 5 sdm (55 gr)
2. 30% protein hewani
Sumber protein hewani bisa diberikan hati ayam 35 gr(3,5 sdm) setara dengan ikan 40 gr (4 sdm), daging sapi 30 gr (3 sdm), telur 50 gr (1 butir sedang), ayam 40 gr (4 sdm)
3. 25% sayur dan buah-buahan
4. 10% kacang-kacangan dan olahannya
Bunda harus memperhatikan bahwa 70% dari kebutuhan anak masih harus dipenuhi dari ASI dan 30% dari MP-ASI. Kebutuhan MP-ASI per hari ± 200 kalori (dapat diberikan 2-3 kali makan utama dan 1-2 kali makanan selingan).selain itu yang harus bunda perhatikan adalah prinsip MP-ASI yaitu diberikan tepat waktu (dimulai saat usia 6 bulan), memperhatikan kebersihan, diberikan terjadwal dan menyenangkan, cukup kebutuhan gizinya.
Aturan pembagian makanan dalam ‘Isi Piringku’ Balita (2-5 tahun):
Pada usia ini, anak-anak memiliki kebutuhan protein yang lebih tinggi dari pada orang dewasa. “Orang dewasa kebutuhan (proteinnya) 0,8 gr per kg berat badan. Kalau anak, (kebutuhan proteinnya) 2 gr per kg berat badan. Makin kecil usianya, makin banyak butuh proteinnya. Berikut adalah pembagian makan balita,
1. Makanan Pokok
Bunda bisa memberikan nasi putih sebanyak 125 gr (7 sdm)
2. Protein Hewani
Bunda bisa memberikan ayam sebesra 50 gr (1 paha ayam) setara dengan telur 60 gr (1 butir besar), hati ayam 45 gr, daging sapi 40 gr, ikan 1 buah (50 gr)
3. Protein Nabati
Balita membutuhkan sekitar 100 gram protein nabati dalam sehari. Sebagai gambaran, 1 iris tempe dan 1 potong tahu (35 gr) umumnya masing-masing mengandung 50 gram protein. Sedangkan camilan berupa bubur kacang hijau sebanyak 1,5 sendok makan mengandung 15 gram protein.
4. Sayur dan buah
Anak-anak membutuhkan sayur sebanyak ±100 gram per hari. Agar lebih mudah, Anda bisa menggunakan mangkok yang ada takarannya. Sebagai contoh kebutuhan sayur untuk sekali makan yaitu labu siam + wortel ½ mangkok kecil (50gr)
Balita butuh 400 gram buah dalam sehari. Sebagai gambaran, ini setara dengan 2 potong pepaya atau melon besar, 2 buah pisang, atau 1,5 buah mangga.
Selain penjelasan diatas, bunda juga harus memperhatikan prinsip pemberian makanan pada anak usia 3-5 tahun, yaitu cukup kandungan gizinya, perhatikan juga kebersihan saat menyiapkan makanan, beri cairan yang cukup (5-7 gelas belimbing per hari). Frekuensi pemberian makan adalah 3-4 kali makanan utama, 1-2 kali makanan selingan.
Disusun oleh : Agusty Puji Utami, A.Md.Gz
Sumber:
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, diakses pada https://promkes.kemkes.go.id/poster-a2-isi-piringku-untuk-balita-12-23-bulan
https://promkes.kemkes.go.id/poster-a2-isi-piringku-untuk-balita-2-5-tahun
https://www.parenting.co.id/balita/rumus-mudah-menghitung-porsi-makan-anak-2-5-tahun